WORKSHOP"PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING)"DI SMKN 2 LIMBOTO TAHUN PELAJARAN 2023-2024

Kamis,, 14 Desember 2023, SMK Negeri 2 Limboto mengadakan Workshop Penerapan Sekolah Bebas Perundungan (Bullying). Dalam kegiatan ini sekolah bekerjasama dengan (Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kab.Gorontalo) dengan menghadirkan narasumber  Haji Suwardi Gusasi, SE. Dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo Kegiatan Workshop ini dihadiri oleh seluruh guru dan peserta didik dari anggota Osis.

Setelah pembacaan doa yang dipimpin  oleh bapak Hartono selaku Waka Sapras SMKN 2 Limboto, acara dimulai dengan sambutan dan pengarahan oleh kepala sekolah, bapak Risman A. Husain, M.Si. Kepala sekolah menyampaikan bahwa workshop diselenggarakan sebagai bagian dari upaya sekolah dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan sekolah yang menyenangkan. Seperti yang kita ketahui bersama, menurut Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Anwar Nadiem Makarim, ada tiga besar dosa pendidikan yang harus dihilangkan, yaitu: perundungan, intoleransi, dan kekerasan. Oleh karena itu, peserta didik dan seluruh pelaku pendidikan harus mendapatkan pemahaman yang baik agar bisa bersama-sama menghindari dan menghilangkan ketiga hal tersebut. Lebih lanjut kepala sekolah berharap bahwa workshop yang dilakukan tidak hanya berhenti dan selesai di hari itu dan hanya untuk peserta, tetapi bisa diimplementasikan dan ditularkan ke seluruh peserta didik yang ada di sekolah.

Bapak Haji Suwardi Gusasi, SE (Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kab.Gorontalo) menyampaikan bahwa ada 3 Pendekatan yang bisa dilakukan untuk menangani bullying adalah (1) Pendekatan Individual yang dilakukan oleh guru BK. (2) Pendekatan teman sebaya yang dilakukan oleh siswa yang terpilih yang baik komunikasinya kepada sesame teman. (3) Pendekatan Whole School dilakukan oleh semua warga sekolah termasuk orang tua.

Semoga dengan adanya workshop anti perundungan ini diharapkan siswa ataupun semua anggota warga sekolah tidak melakukannya agar tercipta suasana sekolah yang nyaman dan tentram.

Penulis Suriyanti Hadise